Minggu, 04 November 2012

Tugas Artikel Bebas

MARAH dan EMOSI

MARAH
Marah adalah bara yang dilemparkan setan ke dalam hati anak Adam sehingga ia
mudah emosi, dadanya membara, urat sarafnya menegang, wajahnya memerah, dan
terkadang ungkapan dan tindakannya tidak masuk akal.

DEFINISI MARAH
Marah ialah bergejolaknya darah dalam hati untuk menolak gangguan yang
dikhawatirkan terjadi atau karena ingin balas dendam kepada orang yang
menimpakan gangguan yang terjadi padanya.

Marah banyak sekali menimbulkan perbuatan yang diharamkan seperti memukul,
melempar barang pecah belah, menyiksa, menyakiti orang, dan mengeluarkan
perkataan-perkataan yang diharamkan seperti menuduh, mencaci maki, berkata
kotor, dan berbagai bentuk kezhaliman dan permusuhan, bahkan sampai membunuh,
serta bisa jadi naik kepada tingkat kekufuran sebagaimana yang terjadi pada
Jabalah bin Aiham, dan seperti sumpah-sumpah yang tidak boleh dipertahankan
menurut syar’i, atau mencerai istri yang disusul dengan penyesalan.

Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqâlani rahimahullah berkata, “Adapun hakikat marah
tidaklah dilarang karena merupakan perkara tabi’at yang tidak bisa hilang dari
perilaku kebiasaan manusia.”[1]

Yang dimaksud dengan hadits di atas adalah marah yang dilakukan karena menuruti
hawa nafsu dan menimbulkan kerusakan.

Di dalam Al-Qur`ân Karim disebutkan bahwasanya Allah marah. Adapun marah yang
dinisbatkan kepada Allah Ta’ala Yang Mahasuci adalah marah dan murka kepada
orang-orang kafir, musyrik, munafik, dan orang-orang yang melewati batas-Nya.
Emosi

Biasanya emosi identik dengan kemarahan ternyata seelah di pelajari oleh saya emosi itu terdiri atas beberapa macam emosi. Berikut ialah pengertian dasar emosi;


Pengertian Kata Emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. 

Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. 


Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995)

Pengertian Emosi Menurut Para Ahli

Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.

William James mendefinisikan emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. 

Goleman, 1999 mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.. 

emosional adalah suatu reaksi kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta dibarengi dengan perasaan yang kuat.


Teori- teori Emosi

Walgito, 1997 mengemukakan tiga teori emosi, yaitu :

- Teori Sentral

Menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu; jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-perubahan dalam kejasmaniannya. Contohnya : orang menangis karena merasa sedih 

- Teori Periferal 

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli berasal dari Amerika Serikat bernama William James (1842-1910). Menurut teori ini justru sebaliknya, gejala-gejala kejasmanian bukanlah merupakan akibat dari emosi yang dialami oleh individu, tetapi malahan emosi yang dialami oleh individu merupakan akibat dari gejala-gejala kejasmanian. Menurut teori ini, orang tidak menangis karena susah, tetapi sebaliknya ia susah karena menangis. 

- Teori Kepribadian 

Menurut teori ini, emosi ini merupakan suatu aktifitas pribadi, dimana pribadi ini tidak dapat dipisah-pisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah. Karena itu, maka emosi meliputi pula perubahan-perubahan kejasmanian. Misalnya apa yang dikemukakan oleh J. Linchoten.



Cara Untuk Meredam dan Mengendalikan Amarah

Mengubah cara berpikir

Saat dilanda emosi, kita sering kali berubah menjadi seorang “drama queen”. Segala hal dilebih-lebihkan, dan tampak serba dramatis. Cobalah berpikir lebih positif dan rasional. Sehingga luapan amarah tidak berubah menjadi rasa sedih dan minder.

Melatih cara berkomunikasi

Meski orang lain mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan diri sendiri, dengarkan dahulu tanpa perlu menyela. Setelah itu, baru pikirkan baik-baik respons yang akan Anda berikan.

Mengalihkan pada kegiatan positif

Daripada energi digunakan untuk melakukan tindakan agresif, tidak ada salahnya mengalihkan dengan hal-hal yang positif. Semisal berolahraga, atau bekerja lebih giat. Dengan penyaluran seperti ini amarah akan berangsung-angsur hilang.
Tak hanya itu saja, hati serta pikiran Anda akan lebih tenang. Puasa marah yang tengah Anda lakukan pun akan semakin lebih berjalan lancar dan tidak terancam batal.

Menenangkan diri

Berhenti memikirkan sumber kemarahan dan fokuskan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan. Hidup selalu diwarnai kebahagiaan serta kesedihan. Anda tidak akan pernah bisa berlari dari kenyataan tersebut. Namun, Anda selalu memiliki banyak cara untuk mengatasinya. Lewat puasa marah, Anda sekaligus berlatih meredam amarah Anda.

Tenangkan diri dan tarik nafas

Begitu Anda merasa suhu tubuh Anda naik, katakan kepada diri sendiri, “Saya terganggu, dan harus segera mengalihkan pikiran, lalu segera tarik nafas dalam-dalam,” kata Novaco. Jika Anda merasa emosi makin menggebu, mulai bernafas dalam-dalam untuk menenangkan diri.
Bayangkan nafas masuk dan keluar melalui jantung Anda sambil berpikir tentang sesuatu dalam hidup Anda dengan penghargaan. Debora Rozman, psikolog California dan penulis buku ‘Transforming Stress: The HeartMath Solution for Relieving Worry, Fatigue, and Tension’ yang telah diuji melalui pendekatan klinis menyatakan, dengan menenangkan diri dan menarik nafas, emosi Anda akan kembali stabil.

Lakukan relaksasi

Setiap orang memiliki ambang kemarahan yang unik didasarkan pada bahan kimia seperti serotonin. Menurut Emil Coccaro, ketua departemen psikiatri di Universitas Chicago, tingkat amarah seseorang sering tergantung pada jenis hari, gairah Anda pun akan bervariasi, dan ketika itu tinggi, lebih mudah untuk meledakkan amarah.
Olahraga teratur dan praktik relaksasi dapat membantu Anda menurunkan tingkat gairah. Jika rajin beraktivitas olahraga dan relaksasi, Anda akan lebih kebal terhadap ucapan kasar dan aggravations sehari-hari lainnya.

Berikan catatan pada diri sendiri
Caranya adalah dengan menanyakan pada diri sendiri, apakah ini benar-benar penting? Apakah Anda akan marah hanya karena masalah sepele? Kadang-kadang, mungkin kita bisa melihat bagaimana cara orang lain bereaksi dan kehilangan kesabaran hanya karena masalah kecil, misalnya berdebat.
Hanya karena masalah sepele, seperti bersenggolan tanpa sengaja, atau seorang ibu menjerit hanya karena anaknya menumpahkan sirup di lantai, dan lain sebagainya.
Apakah Anda juga akan melibatkan emosi hanya karena masalah remeh-temeh seperti itu? Steven Stosny, seorang spesialis pengendali marah dari Maryland menyatakan segera setelah keinginan marah timbul, putar pikiran Anda untuk memikirkan hal-hal positif.

Pikirkan sesuatu yang lucu

Jika emosi terasa sulit untuk dikendalikan, cobalah untuk memikirkan hal-hal lucu. Atau ingat-ingat kembali momen-momen lucu yang pernah terjadi dalam hidup Anda.

Kosongkan pikiran Anda

Pada saat tingkat emosi meninggi, akan lebih baik menjauh dari masalah sejenak untuk menenangkan diri. Kosongkan pikiran, bisa dilakukan sambil mengunyah makanan seperti cokelat. Sebuah riset yang dilakukan Molly Crockett, psikolog dari Universitas Cambridge, menemukan hubungan antara homon serotonin dan reaksi marah seseorang.
Jadi, jangan biarkan perut Anda menjadi kosong saat emosi menggebu. Makanan merupakan penyumbang dalam menghasilkan hormon serotonin dalam otak. Hormon ini berperan dalam mengendalikan mood seseorang. Ini menjelaskan kenapa saat berpuasa emosi kita lebih gampang tersulut tinggi
Setelah mengetahui bagaimana caranya meredam dan mengendalikan emosi semoga amarah nya bisa lebih di tahan lagi. tidak gampang tersinggung juga..

0 komentar:

Posting Komentar